Istilah-istilah dalam hidrosfer :
Evaporasi yaitu penguapan darri
benda-benda abiotik ( perubahan dari wujud cair menjadi gas atau uap air ).
Transpirasi yaitu penguapan air pada
tumbuhan melalui mulut daun atau stomata.
Evapotranspirasi yaitu gabungan dari
evaporasi dan transpirasi.
Kondensasi (pengembunan) yaitu prubahan
wujud cair menmjadi uap air atau gas.
Adveksi yaitu gerakan uap air dari satu
14 ke 14 lain yang disebabkan adanya gerakan udara (angina) secara horizontal.
Konveksi yaitu gerajan uap air dari satu
14 ke 14 lain akibat adanya gerakan uadara (angina secara vertical).
Peresipitasi yaitu segala bentuk curahan
air dari atmosfer ke permukaan bumi baik hujan atau salju.
Run off
yaitu (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran di permukaan tanah
seperti sungai dan gletzer.
Infiltarsi yaitu perembesan atau
pergerakan air masuk ke dalam tanah.
Perkolasi yaitu aliran air di dalam
tanah.
Sungai yaitu aliran air tawar, bergerak
melalui saluran air yang kedua pinggirnya dibatasi oleh tanggul dan bermuara ke
sungai sumngai lain.
Alur Sungai yaitu bagian muka bumi yang
selalu berisi air. Daerah aliran sungai (DAS) yaitu bagiuan mata bumi yang di
nbatasi punggung pegunungan yang berfungsi menerima dan menyimpan air hujan
serta mengalirkanya kembali melalui system sungai dan keluar melalui system tunggal.
Regime Sungai yaitu variasi minuyman air
sungai surut pada saat musim kemarau dan maksimum air sungai pada saat musim
penghujan.
Hilir Sungai yaitu bagian alur sungai
yang terdekat dengan muara sungai.
Hulu Sungai yaitu bagian alur sungai
yang terdekat dengan awal sungai atau sumber air sungai.
Muara Sungai yaitu titik tempat air
sungai mengalir ke laut atau danau.
Mata Air yaitu tempat tititk air tanah
yang keluar sebagai air permukaan .
Debit Air yaitu jumlah air sungai per detik yang mengalir di satu
titik pada saaat tertentu.
Klasifikasi sungai :
Berdasarkan asal airnya
Sungai hujan : airnya berasal dari
hujanb, cth : hamper semua sungai di Indonesia.
Sungai Gletzer : artinya dari gletzer
atau salju yang mencair, di daerah lintang tinggi.
Sungai campuran : artinya dari campuran
air hujan danb gletzer cth : S. Digul dan membrane di Irian Jaya.
Berdasrkan keadaan airnya
Sungai permanen : sungai yang keadaan
airmya tetap sepanjang tahun, cth: S. Mahakam, S. Kapuas, S. Barito, S. Musi
Sungai periodiki : sungai yang keadaan
air nya tidak tetap sepanjang tahun, biasanya kalau musim hujan airnya penuh.
Sungai Intermitten : sungai yantg hanya
berair pada waktu musim hujan saja.Biasanya di daerah gurun, biasa disebut
Wadi.
Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya
Sungai antecedent : sungai yang dapat
mengimbangi npengangkatan pada daerah lapisan baruan.
Sungai epigensi (superimposed) : sungai
yang mengalir pada lapisan sediment datar yang menutupi lapisan batuan
dibawahnya
Berdasarkan arah aliran
Sungai konsekuen : sungai yang arah
aliranya sesuai dengan kemirirngan lereng yang dilaluinya
Sungai subsekuen : sungain yang arah
aliranya tegak lurus dengan sungai konsekuen dan bermuara ke sungai konsekuen
Sungai obsekuen : ungai yang mengalir menuruni
permukaan patahan jadi berlawanan dengan dip dari formasi patahan/sungai yang
menuju ke sungai ubsekuen
Sungai resekuen : sungai yang mengalir
dip slope atau kemiringan patahan dariu informasi daerah tersebut
Sungai insekuen : sungai yang arah
aliranya air tidak teratur dan tidak terikat oleh lereng daratan .
Menurut terjadinya
Sungai alamiah : sungai yang terjadinya
karena alam.
Sungai buatan : sungfai yang dibuat oleh
manusia, cth: Kali malang (Jakarta – bekasi)
Sungai Campuran : sungai alam yang sudah
dipengaruhi oleh tangan manusia, cth: S. Ciliwung
Menurut Legok aliranya
Sungai permukaan : sungai yang berada di
permukaan bumi.
Sungai di bawah tanah : sungai yang
berada di bawah tanah, cth: Sungai yang berada di daerah kapur, S. Ciampengan,
di tasikmalaya.
Tipe pola aliran Sungai
Pola aliran radial : Jika sungai- sungai
yang mengalir memiliki pola menjauhi atau menuju keluar dari satu cekungan
(Dome) jika arah aliran airnya menjauhi suatu puncak dome disebut Pola aliran
radial sentrifugal, jika arah aliranya menuju suatu lembah diasebvut radial
sentripetal.
Pola aliran dendritik : Pola aliran
sungai yang tidak teratur bhiasanya di daerah dataran rendah dan dataran tinggi
Pola aliran terilis : Pola liran sungai
yang aliran induk sejajar dengan anak – anak sungai yang sejajar dengan sungai
induk
Pola aliran rectangular : Pola aliran
sungai yang terdapat pada daerah patahan, aliranya membentuk sudut siku-siku
`Pola liran angulate atau pinate : Pola liran sungai yang
membentuk sudut lancip
Pola aliran anular : Pola aliran sungai
yang membentuk lingkaran dan melewatui batuan induk karena daerahnya telah
mencapai stadium dewasa
Pola aliran parallel : Pola liran sungai
yang terdapat pada suetu daerah luas dan miring sekali
Manfaat sungai : sumber air sungai
bersih, transportasi, sumber bahan bangunan, perikanan, irigasi, PLTA,
rekreasi.;
Upaya-upaa pemeliharaan kelestarian sungai : menghindari penebangan hutan disepanjang DAS, melakukan penambngan
batu kali dan pasir sesuai aturan, menghindari pembuangan limbah-limbah sungai.
Danau : cekungan luas di muka bumi yang dibatasi atau dikelilingi oleh
daratan dan berisi air.
Berdasarkan perimbangan keluar masuknya air
Danau permanen : selalu berair
Danau periodik : berair di waktu musim
hujan
Berdasarkan morfologisnya / cara terjadinya :
Danau vulkanik : berasal dari bekas kawah / kepundan gunung
api, contoh : Danau Kelud di Jawa Timur , Danau Batur di Bali.
Danau Tektonik : karena peristiwa
tektonisme, contoh : Danau Poso di Sulawesi Tengah, Danau Singkarak dan Danau
Maninjau di Sumatera Barat.
Danau tektovulkanik : karena peristiwa
vulkanik dan tektonik, contoh :Danau Toba di Sumatera Barat.
Danau Karst : terjadi karena uvala atau
dolina terisi air di daerah kapur, contoh : Danau di pegunungan Kapur Selatan DIY
Danau Glasial : terjadi karena erosi di
daerah es atau pencairan salju.
Danau Bendungan : terjadi karena
peristiwa alam , contoh : Danau Bandung, Danau bendungan yang dibuat manusia
(waduk).
Manfaat danau : Sumber air bersih, perikanan,
olahraga, rekreasi, khusus untuk danau buatan bermanfaat untuk PLTA, irigasi,
flood control.
Rawa : merupakan genangan air di daratan
sebagai akibat letaknya yang lebih rendah dari daerah di sekitarnya.
Perbedaan rawa dan danau.
Rawa selalu dipenuhi dengan tumbuhan Mangrove atau bakau , sedangkan
Danau tidak. Rawa biasanya bersifat asam.
Berdasarkan sifat airnya :
Rawa air tawar, Rawa air asin (dipengaruhi pasang surut pantai),
Rawa air payau (di sekitar muara sungai).
Berdasarkan keadaan airnya :
Rawa yang airnya tidak pernah berganti, biasanya terdapat di daerah
pedalaman, kadar asam dan garam tinggi.
Rawa yang mengalami pergantian air akibat pasang surut air laut
dapat dimanfaatkan untuk pertanian karena kadar asam rendah dan terdapat banyak
cacing tanah
Berdasarkan letaknya : rawa pedalaman, rawa lebak (di sekitar aliran sungai-sungai besar di
pedalaman, rawa pantai.
Air tanah : air yang terdapat pada ruang
antara butir batuan atau celah – celah batuan.
Macam – macam air tanah :
Air tanah dangkal ( preatik ) : air
tanah yang terdapat pada lapisan kedap air yang paling dekat dengan permukaan
bumi.
Air tanah dalam ( artesis ) : terdapat
pada lapisan lolos air yang terletak di antara dua lapisan kedap air, air tanah
jenis ini memungkinkan terjadinya sumur artesis.
Aquifer : suatu lapisan batuan yang
mempunyai struktur yang memungkinkan air dapat bergerak melaluinya.
Aquiclude : suatu lapisan batuan kedap air
Aquifuge : suatu lapisan batuan yang
tidak mengandung air sama sekali
Mata air : air tanah yang muncul di
permukaan bumi.
Mata air artcsis : keluar dengan
memancar karena adanya tekanan hidrolik air tanah tanpa ada campur tangan
manusia.
Mata air panas : Mata air yang bersuhu
tinggi karena dipengaruhi panas bumi, yang memancar disebut geyser.
Manfaat pola aliran sungai :
Untuk mengetahui ada tidaknya struktur geologi yang terjadi di
daerah tertentu.
Untuk mengetahui litologi batuan daerah tersebut.
Manfaat air tanah : sumber air bersih, pendukung
jalannya pabrik, sumber makanan bagi tumbuhan.
Terjadinya mata air atau spring :
mata air terjadi jika lapisan pembawa air disebuah sinklin terpotong oleh
pembentukan lembah atau tersingkap oleh sesar geologi maupun terbendung oleh
kisaran tektonik.
Macam – macam sumur artesis :
Sumur artesis buatan, macamnya
Flowing well adalah sumur artesis buatan tetapi airnya keluar dengan
sendirinya.
Artesian well adalah sumur artesis buatan tetapi airnya tidak dapat
keluar dengan sendirinya. Perlu dibantu oleh alat.
Missal : diesel, DAP, jet pump
Banjir adalah limpasan air sungai ke
daratan akibat adanya peningkatan volume air.
Penyebab banjir.
Adanya hujan yang turun melewati daerah gundul atau tak ada
vegetasinya sehungga air yang meresap ke dalam tanah sedikit.
Terjadinya pendangkalan sungai akibat material hasil pelapukan yang
masuk ke dalam sungai.
Bertambahnya material yang harus diangkat oleh sungai.
Adanya penghalang aliran sungai
Berhentinya aliran karena mencapai laut. Danau atau air yang airnya
menggenang
Dampak positif banjir : menyuburkan
tanah di daerah sepanjang aliran karena banjir mengangkut tanah yang subur dari
hulu.
Dampak negative banjir :
Menghanyutkan tanaman dan lapisan humus tanah.
Merusak rumah dan harta benda yang lain
Menggenangi tanah pertanian
Memutuskan hubungan Transportasi dengan daerah lain
Berkurangnya kebutuhan air bersih
Aliran dan genangan banjir dapat menyebabkan penyakit
Usaha mengurangi banjir :
Tidak melakukan penebangan hutan di daerah hilir
Melakukan pengerukan sediment di daerah hilir
Tidak membuang sampah ke sungai atau saluran air
Pembuatan terasering di lahan yang miring
Pembuatan bendungan, Penghijauan atau reboisasi
PEDOSFER
Pedologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang tanah (soil)
Pengetian tanah :
Tanah adalah Bahan – bahan terbentuk
dari proses pelapukan baik secara fisik, Kimia, Mekanis maupun biologis dalam
bidang geologi termasuk batuan.
Tanah adalah tubuh alam bebas yang
menempati hampir seluruh permukaan bumi yang dapat menumbuhkan tanaman dan
terjadi sebagai akibat dari adanya bahan induk yang dipengaruhi oleh iklim.
Faktor-faktor pembentuk tanah :
Batuan asal atau batuan induk (unsur
penting dalam tanah yang berasal dari batuan induk adalah K, Na, Ca, Mg, N, dan
P
Relief atau topografi (berkaitan dengan
tinggi rendah permukaan bumi serta kemiringannya merupakan faktor pembentukan
tanah yang berkaitan dengan aliran air)
Iklim dan cuaca (unsur yang dominan
dalam iklim dan cuaca adalah suhu dan curah hujan. Suhu tinggi berpengaruh
besar terhadap tingkat pelapukan. Sedangkan curah hujan yang besar berpengaruh
terhadap proses pelarutan dan pencucian, proses pelarutan dan pencucian dapat
menentukan tebal tipisnya lapisan horizon tanah.
Oragnisme atau aktivitas biologis (Tumbuhan,
hewan, manusia serta jasad-jasad renik berperan besar dalam pembentukan tanah,
baik secara fisik maupun kimiawi
Sifat – sifat tanah meliputi morfologi tanah, Sifat fisik dan kimia
Morfologi tanah adalah siafat-sifat umum
yang dimiliki oleh suatu profil tanah (lapisan tanah)
Horizon tanah adalah lapisan tanah yang
kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah
Sifat-sifat fisik tanah :
Warna tanah dapat menunjukkan cirri
tertentu antara lain : ciri kandungan organik termasuk jenis dan kadarnya. Jika
warna hitam berarti mengandung banyak bahan organik. Semakin terang warna tanah
semakin sedikit bahan organiknya, ciri keadaan drainase tanah, warna juga dapat
menunjukkan perkembangan tanah, menunjukkan kadar air tanah (semakin gelap
warna tanah semakin banyak kandungan kadar airnya). Warna dapat menunjukkan
kadar kandungan bahan tertentu dalam tanah (Putih banyak mengandung kapur)
Tekstur tanah adalah besar kecilnya
ukuran butiran tanah (adanya beda ukuran butiran debu, pasir, dan lempung)
Struktur tanah adalah susunan saling mengikat antara
partikel-partikel tanah disebut juga agregat tanah.
Konsentrasi tanah adalah sifat fisik tanah menyatakan derajat
kohesi (perekatan molekul sejenis) dan adhesi (perekatan molekul yang tidak
sejenis) diantara fraksi-fraksi tanah / masa tanah terhadap gaya-gaya yang
menyebabkan perubahan bentuk.
Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap ke
dalam tanah melalui pori-pori tanah baik kearah horizontal maupun kearah
vertical
Drainase adalah gambaran tata air dalam
tanah
Sifat kimia tanah
Reaksi tanah (Ph) adalah derajat keasaman tanah yang terdapat di
larutan tanah, Ph tanah ini diukur rentangnya 1-14, Ph tanah yang normal adalah
7, kurang dari 7 bersifat asam dan lebih dari 7 bersifat basa.
Macam – macam jenis tanah :
Tanah Podzolik merah kuning adalah tanah yang terjadi dari pelapukan
batuan yang mengandung kwarsa pada iklim basah dengan curah hujan 2500 – 3000
mm/th, sifat tanah podzolik ini basah jika terkena air, jenis tanah seperti ini
banyak terdapat di pegunungan Nusa Tenggara dan dimanfaatkan untuk perkebunan
teh, karet dan kopi.
Tanah Orgosol ialah tanah yang terjadi
dari bahan induk organik seperti gambut dan rumput rawa pada iklim basah dengan
CH lebih dari 2500 mm/th, tanah ini di Indonesia terdapat di daerah pasang
surut di daratan timur Sumatera, pantai Kalimantan bagian barat dan selatan,
pantai Papua (Irja) bagian barat dan selatan tanah-tanah orgosol di daerah ini
kaya akan unsure hara.
Tanah Aluvial ialah tanah yang berasal
dari endapan Lumpur yang dibawa melalui sungai-sungai, bersifat subur sehingga
baik untuk pertanian bahan-bahan makanan, banyak terdapat di daerah Sumatera
bagian timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian selatan dan tengah dan Papua
bagian selatan
Tanah Kapur (tanah Terra Rosa) ialah
tanah yang berasal dari batuan kapur yang umumnya terdapat di daerah pegunungan
kapur berumur tua, tidak subur tetapi masih dapat ditanami pohon jati, terdapat
di daerah pegunungan Kendeng, Blora, Jawa Tengah dan Pegunungan Sewu, gunung
Kidul, Yogyakarta.
Tanah Vulkanis ialah tanah yang berasal
dari pelapukan batu-batuan vulkanis, baik dari lava/ batu yang telah membeku
(effusif) maupun dari abu vulkanis yang telah membeku (efflata), bersifat
sangat subur, contoh tanah vulkanis adalah tanah Tuff berasal dari abu
vulkanis, tanah Tuff terdapat di daerah Lampuna, Palembang, dan Sumatera,
Bandung, Garut, dan sekitar Danau Toba, sedangkan tanah vulkanis terdapat di
daerah Jawa, Sumatera, Bali dan wilayah-wilayah lain yang memiliki gunung api.
Tanah Pasir ialah tanah yang berasal
dari batu pasir yang melapuk, tanah jenis ini sangat miskin kadar airnya,
terdapat di Pantai barat Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. Tanah pasir
yang terdapat di pantai pasir disebut Sand Dune yang dipengaruhi oleh angin,
ini terdapat di pantai Parangtritis Yogyakarta.
Tanah Humus ( bunga tanah ) ialah tanah
yang terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk. Sangat subur dan
warnanya hitam.
Tanah Laterit ialah tanah yang banyak
mengandung zat besi dan alumunium, tidak subur disebut juga tanah merah karena
warnanya yang merah muda.
Tanah Margalit ialah tanah yang terjadi
dari batuan yang banyak mengandung kapur dibawah pengaruh hujan yang tidak
merata jatuhnya sepanjang tahun, warnanya hitam, terdapat di Madiun, Kediri dan
Nusa Tenggara.
Lahan kritis adalah lahan yang tidak
sesuai dengan kemampuan lahannya karena mengalami kerusakan fisis, kimia, dan
biologis.
Cara mengatasi lahan kritis (erosi) : penghijauan,
penanaman sesuai dengan ketinggian tempat, memperbanyak tanaman penutup tanah,
penanaman secara berbaris (untuk mengurangi kecepatan erosi), penanaman secara
rotasi atau bergilir.
Tiga macam konservasi tanah lahan kritis :
Konservasi vegetatif adalah pengelolaan
tanaman sehingga dapat menekan laju erosi dan aliran permukaan tanah (penanaman
secara berbaris, reboisasi)
Konservasi mekanik adalah semua
perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan
untuk mengurangi aliran air di permukaan dan erosi untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan lahan (pembuatan waduk, terasering, perbaikan drainase
dan irigasi).
Konservasi kimia adalah membuat
senyawa-senyawa kimia untuk memperbaiki sifat-sifat fisis tanah (pemupukan).
LAUT DAN PESISIR
Laut adalah masa air asin yang
menggenangi sebagian besar permukaan bumi.
Pesisir adalah bagian dari laut atau
daerah di sekitar pantai yang berada diantara garis pasang naik dan pasang
surut.
Pantai adalah bagian akhir dari suatu
lautan.
Pantai dapat dibedakan menurut terjadinya :
Pantai Fyord adalah pantai yang
berlekuk-lekuk menjorok jauh kedaratan seperti teluk sempit, tebingnya curam,
dan lembahnya berbentuk huruf U, terjadi karena erosi gletser contoh : panatai
barat Inggris.
Pantai Ria adalah pantai yang
berlekuk-lekuk, lembahnya dangkal, tebing tidak curam dan bagian muaranya
lebar, terjadi karena lembah yang tergenang air laut contoh pantai teluk
Chesapeake di AS
Pantai Skeren pantai yang mirip dengan
pantai fyord tetapi lekuknya tidak terlalu menjorok dan dimuka pantai terdapat
pulau-pulau kecil berbatu Cth: pantai Finlandian dan swedia
Panti berbukit pasir adalah pantai yang
terjadi krn pengaruh pasangnaik dan pasang surut dan tiupan angina laut yang
membawa pasir kedarat dan membentuk bukit-bulit pasir cth pantai parangtritis
di yogyakarta
Pantai Laguna (berdanau) adalah plantain
yang mempunyai danau terjadi karena pada bibir pantai terdapat endapan pasir
yang membendung air laut, endapan tersebut disebut Nehrung cth: pantai Samas di
Yogyakarta
Pantai liman adalah teluk kecil pada
muara sungai terjadi karena muara sungai mengalami penurunan cth: pantai uatara
laut Hitam
Pantai Estuaria mirip dengan pantai
Liman tetapi terdapat sungai dengan muara yang lebar dan mengalami penurunan,
terpengaruh pasang surut serta naik cth: pantai timur Sumatera (muara sungai
Rokhan dan sungai Askhan)
Pantai Delta adalah pantai yang terjadi
karena endapan material hasil erosi pada muara sungai sehingga berbentuk delata
cth: murara sungai mahakam
Pantai Karang adalah pantai yang
dekatnya terdapat banyak pulau karang cth: pantai disepanjang peg. Kapur
Yogyakarta
Laut menurut terjadinya :
Laut Regresi terjadi karena mnyempitnya
permukaaan laut di seeluruh dunia dan sebagai akibat turunya permukaan laut.
Laut Transgresi terjadi karena
meningkatnya genangan air laut terhadap daratan sebagai akibat naiknya
permukaan air laut
Laut Ingresi atau laut dalam terjadi
karena dasar laut menhalami penurunan
Laut menurut letaknya :
Laut tepi yaitu laut yang terdapat di
tetapi atau pinggir benua cth: L. Jepang, L. Kuning
Laut Pedalaman yaitu laut yang letaknya dipedalaman
/ di tengah benua cth: L. Mati, L. Hitam, L.Kaspia
Laut Pertengahan yaitu laut yang terapit
oleh 2 benua atau lebih cth: laut tengah dan Laut merah dan semua laut di
Indonesia termasuk laut pertengahan
Pesisir dan laut
Zone Litorial (zona pesisir) adalah
derah-daerah yanbg berada di pantai yang berada diantara garis pasang naik dan
pasang surut, panjangnya 1 km tetapi daerah yangh pantainya curam mungkin hanya
sekitar 10-20m saja.
Pemanfaatan zona litorial : pengambilan
garam (tambak garam), pengelolaan perikanan tambak, pengembangan pertanian
pasang surut, perkebunan kelapa dan kelapa sawit, pemanfaatan energi listrik
dan tenaga air.
Zone Neritis adalah bagian dari wilayah
pantai yang berada diantara permukaan air normal sampai kedalaman 200m, kawasan
ini dimanfaatkan untuk : pembudidayaan rumput laut, pengembangan
pariwisata air dan areal penagkapan ikan
Zone Bathial adalah bagian dari wilayah
pantai yang berkedalaman 200-100m, kawasan ini juga potensial untuk
areal penagkapan ikan, sarana transportasi laut, wisata bahari, serta
penelitian – penelitian kemiliteran cth: L.Jawa,sebagian L. Cina Selatan dan
perairan Maluku
Zone Abisal adalah bagian dari wilayah
pantai yang berada antara kedalaman 1000-6000m, dimanfaatkan untuk pelayaran
Troug (laut dalam) adalah laut yang
berkedalaman lebih dari 6000m biasanya ditandai dengan palung laut, kawasan ini
masih bisa digunakan untuk pengkapan ikan dalam skala besar, transpoertasi dan
pelayaran cth: L. Sulawesi Utara (Troug Mindanau)
Cara Pengukuran dasar laut :
Menggunakan batu duga (dradlauding) dan menggunakan gema duga
Gerakan air laut dibedakan menjadi Tiga :
Gelombang laut adalah gerak naik turun
ait laut yang tidak disertai perpindahan masa air, gelombang laut terjadi
karena adanya angina dan gempa bumi di dasar samudra atau laut(untuk skala
besar).
Gerak pasang air laut adalah gerak naik
surutnya air laut yang disebabkan adanya gaya tarik bulan dan matahari, pasang
tertinggi terjadi pada waktu pasang purnama (bulan purnama dan bulan baru),
pasang perbani adalah pasang dan surutnya air laut terendah terjadi pada saat
bulan dan matahari membentuk sudut 90 derajad
Arus laut adalah perpindahan masa air
laut dari satu t4ket4 lain dengan arah vertical maupaun horizontal, sebab
terjadinya arus laut : pengaruh tiupan angina, perbedaan kadar garam, perbedaan
tinggi rendah permukaan air laut yang diseabkan oleh pasang naik dan pasang
surut, pengaruh daratan/benua.
Macam-macam arus laut:
Menurut letaknya :
Arus bawah adalah arus laut yang
bergerak di bawah permukaan air laut cth: arus bawah selat Gibraltar
Arus atas adalah arus yang bergerak di
permukaan laut contoh: arus California
Menurut suhunya :
Arus panas adalah arus laut lebih panas
daripada air laut disekitarnya cth: arus teluk Gulf-sterams
Arus dingin adalah arus yang lebih
dingin daripada suhu air laut disekitarnya cth: arus Labrador
Kualitas air laut. Suhu. Kecerahan dan salinitas air laut
Kualitas air laut dapat diketahui dari
kadar angka presentase unsure-unsur kimia dan dan radioaktif yang terkandung
didalamnya.
Upaya-upaya untuk menjaga kualitas air laut : mengantisipasi penggunaan jalur laut untuk menghindari sekecil
mungkijn tumpahnya bahan-bahan kimia dan tangki minyak dari kapal-kapal besar
yang melewati perairan nasional, mengatur dan membudidayakan pembuangan sampah
secara tertib dan teratur, mendaur ulang limbah pabrik, membuat kantong limbah
dan daerah resapan.
Suhu laut : dipengaruhi oleh pemanasan
matahari, diderah tropika suhu air lautnya lebih tinggi daripada dearah lain,
suhu air laut diderah tropika mencapai 26,3derajat C dan derah kutub 13derajatC
Kecerahan dan warna air laut :
Warna biru hal ini disebakan oleh sinar
matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak
daripada sinar yang lain
Warna kuning karena adanya Lumpur kuning
cth: S. Hoang Ho di Cina disebut juga S. Kuning karena terdapat Lumpur kuning
pada dasar laut
Warna hijau karena Lumpur yang
diendapkan dekat pantai yang mementulkan warna hijau dank arena plankton-plankton
hijau dalam jumlah yang besar
Warna putih karena permukaanya selalu
tertutup es. Contoh: di kutub utara dan selatan
Warna ungu karena adanya organisme kecil
yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor contoh: L. Ambon
Warna hitam karena didasarnya terdapat
Lumpur hitam contoh: L. hitam
Warna merah karena banyaknya
binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung – apung ataupun karena
banyaknya ganggang merah didasar laut contoh: L. merah
Salinitas air laut di pengaruhi oleh:
tinggi rendahnya curah hujan (tingginya CH menyebabkan rendahnya kadar garam di
laut), pemasukan air tawar (masuknya air sungai menyebabkan kadar garam
rendah), penguapan (makin besar penguapan makin besar salinitas), campuranya
air permukaan dan air dalam yang salinitasnya berbeda
Manfaat laut bagi kehidupan : sarana
transporetasi, sumber daya alam, pasang surut sebagai pembangkitan tenaga
listrik, tempat rekreasi atau olahraga, pengatur iklim( berkaitan dengan
penguapan )
Wawasan Nusantara dan ZEE (zona ekonomi eksklusif) : Perarturan batas wilayah Indonesia diatur pertama kali pada
Deklarasi Juanada pada tanggal 13 Desember 1957 yang melahirkan Wawasan
nusantara.
Batas laut Teritorial sejauh 12 mil dari
garis pantai masing-masing pulau sampai titik pulau terluar, sedangkan ZEE
berfungsi dalam pengaturan pemanfaatan laut baik di permukaan udara sejauh 200
mil dari pulau terluar.
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERWAWASKAN LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan hidup menurut UU no 4 th 1982 adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk
hidup di dalamnya manusia dan periulakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainya .
Dampak lingkungan hidup menurut UU lingkungan hidup 1982 adalah perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan
Lingkungan hidup dibagi menjadi :
Lingkungan Abiotik (air, udara, sinar matahari, tanah, angin).
Lingkungan Biotik (tumbuhan, hewan dan manusia)
Lingkungan Budaya (aspek sosial dan budaya)
Menurut kegiatan interaksinya dengan manusia lingkungan hidup dibagi
menjadi :
Lingkungan Hidup Alamiah (Lingkungan Hidup berupa mahkluk hidup
maupun benda mati yang tanpa campur tangan manusia contih :hutan primer)
Lingkungan Binaan (Lingkungan Hidup yang sudah didominasi oleh
tangan manusia (lingkungan permukiman, hutan wisata).
Adanya keterbatasan ekologi dalam memenuhi kebutuhan manusia
memunculkan masalah sebagai berikut : Pencemaran
(polusi).
Menurunnya kualitas tanah akibat erosi dan banjir, kelebihan
penduduk dan tidak meratanya penyebaran penduduk, tingginya arus urbanisasi dan
pengangguran, masalah demoralisasi (penurunan moral / degradasi moral).
Ekosistem tersusun dari empat komponen :
Komposisi abiotik (komposisi fisik dan kimia : tanah, air, udara,
dan lain - lain), organisme pengurai (organisme yang mampu menyediakan
makanannya sendiri dengan bantuan matahari), Organisme konsumen (organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya), adanya pengurai atau
perombak.