Sabtu, 28 September 2013

Proses Terbentuknya Lentisel, Akar, dan Batang

A.    Proses Terbentuknya Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar.
B.    Proses Terbentuknya Akar
Akar berkembang dari meristem ujung akar yang tertutu oleh tudung akar (kaliptra). Pembelahan meristem apikal akan membentuk zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona pendewasaan. Pada zona pemanjangan, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen, yaitu xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim
C.     Proses Terbentuknya Batang
Pada awal pembentukannya, batang berasal dari batang lembaga embrio di dalam biji. Selanjutnya batang berkembang dari meristem apikal. Perkembangan meristem apikal pada tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda sehingga susunan anatomi batang kedua jenis tumbuhan tersebut juga berbeda.
D.    Perbedaan Jaringan Penyusun Batang dan Akar Dikotil, Monokotil
1.      Perbedaan Jaringan Penyusun Batang
Pembeda
Dikotil
Monokotil
Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel
terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas
Letak pembuluh angkut
xilem dan floem letak saling bersisian, dibatasi kambium
di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium
Ukuran Batang
Batang bertambah besar, menimbulkan lingkaran tahun.
Batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar
Pertumbuhan menebal sekunder
Terjadi pertumbuhan menebal sekunder (saat air dan zat hara tersedia)
Hanya terjadi pada monokotil yang berbentuk pohon
Kambium
Terdapat kambium intervasikuler dan kambium intervasikuler
Hanya ada pada monokotil yang berbentuk pohon

Keterangan:
·        Pertumbuhan menebal sekunder : pertambahan besar batang yang disebabkan karena pertumbuhan kambium

2.      Perbedaan Jaringan Penyusun Akar
Pembeda
Dikotil
Monokotil
Bentuk Akar
Tunggang
Serabut
Anatomi
-          Batas ujung akar dengan kaliptra tidak jelas
-          Periskel terdiri dari 1 lapis sel berdinding tebal
-          Letak pembuluh angkut pada akar sekunder kolateral
-          Tidak punya empulur pada pusat akar
-          Kambium sebagai meristem sekunder

-          Batas ujung akar dengan kaliptra jelas
-          Periskel terdiri dari beberapa lapis sel berdinding tebal
-          Letak pembuluh angkut pada akar tua tetap selang seling
-          Punya empulur yang luas pada pusat akar
-          Tidak punya kambium

E.     Mengapa pada tumbuhan berkayu, kayu lebih tebal daripada kulitnya?

Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan batang sekunder, yaitu pertambahan besar batang yang disebabkan pertumbuhan kambium. Jaringan kambium ini disebut titik tumbuh sekunder. Aktivitas kambium menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun, yaitu lingkaran yang menunjukkan aktivitas kambium saat melakukan aktivitas pembelahan dan saat tidak melakukan aktivitas. Sedang pada epidermis tidak terjadi pertubuhan batang sekunder, sehingga epidermis lebih tipis daripada bagian kayunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar